Pendahuluan
Kekuasaan dan perluasan islam pada masa Abbasiyah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, hal ini disebut dengan zaman keemasan (Golden Age) masa pemerintahan Abbasiyah, puncak dari masa ini yaitu pada masa pemerintahan Harun Arrasyid (786-809 M) dan puteranya al-Ma’mun (813-833 M). Kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.
Ilmu pengetahuan menjadi syarat mutlak dalam kemajuan peradaban islam, karena pada masa puncak keemasan islam, Al-Ma’mun pengganti al-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia menggaji penerjemah-penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait al-Hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa daulat Abbasiyah ini lahir intelektual-intelektual Islam yang memilki kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan cabang dari setiap disiplin ilmu. Pada masa inilah bahasa Arab berperan sebagai penunjang kemajuan peradaban islam.
Bahasa Arab bukan hanya sekedar bahasa Agama Islam atau bahasa Al Quran, Bahasa Arab adalah bahasa Internasional memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengkajian dua sumber ilmu pengetahuan yaitu Al Quran dan Hadits Nabi, secara politis-internasional, bahasa Arab kini sudah diakui sebagai bahasa internasional dan digunakan juga sebagai salah satu bahasa diplomasi resmi di forum Perserikatan Bangsa-bangsa dan dalam hal perkembangan situasi ekonomi global, bahasa Arab mengambil tempat dan peran yang sangat penting. Itu ditunjukkan dengan semakin pentingnya kawasan Timur Tengah, yang notabene mayoritas masyarakatnya berbahasa Arab, sebagai pusat sumber daya energi dan mineral dunia. Berbagai kalangan di dunia yang berkepentingan dan ingin membuka jalur komunikasi dengan negara-negara Timur Tengah, harus berpikir dan mengambil sikap bahwa mereka sangat membutuhkan penguasaan bahasa Arab, sebagai pintu masuk komunikasi antarbudaya yang kemudian membuka jalan bagi hubungan ekonomi, politik, dan sebagainya.
Penggiatan dan penghidupan bahasa Arab disetiap sektor pendidikan menjadi salah satu faktor penunjang kemajuan peradaban islam sesuai hukum syariah muamalah kehidupan yang berpedoman pada AlQuran dan Hadits menuju umat terbaik (khairu ummah).
A. Kewajiban Mempelajari Bahasa Arab
Dalam kitab Iqtidho Shirotil Mustaqim karya Ibnu Taimiyah, Amirul Mukminin Umar bin Khattab berkata: “Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian, dan belajarlah faroidh (ilmu waris) karena sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian.”
Berdasarkan pernyataan di atas, belajar dan mempelajari bahasa Arab menjadi suatu kewajiban khususnya bagi seorang muslim bahasa Arab perlu untuk membentuk pribadi sebagai muslim dan meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman terhadap ajaran agama, bahkan perlu sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam.
Bahasa Arab perlu dipandang sebagai bahasa agama dan bukan sebagai bahasa budaya, etnis, kawasan, maupun negara tertentu saja. Itu ditandai dengan banyaknya tokoh dan ulama muslim yang berasal dari bukan kawasan Arab, semisal Al-Gazali, Al-Biruni, Ibnu Sina, Al-Razi, Al-Kindi, dan lain-lain, namun menguasai bahasa Arab sebagai bagian dari studi Islam yang mereka tekuni. Selain itu, agama Islam, yang salah satu unsurnya adalah bahasa Arab, seyogyanya menjadi budaya yang dominan mewarnai kehidupan umat Islam di tingkat pribadi, keluarga, dan masyarakat.
B. Bahasa Arab sebagai Bahasa Internasional
Setelah meneliti dan mengamati perkembangan bahasa tahun 2012 Paul M Lewis menyebutkan peringkat pertama bahasa dunia dari jumlah penuturnya adalah Mandarin, Inggris, Hindi, Spanyol, Rusia, Arab, Melayu, Portugis, Bengali , Prancis. Bahasa Arab termasuk peringkat 6, dari 10 peringkat bahasa dunia jumlah penuturnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Arab memiliki peran dalam mobilitas hubungan diplomatik negara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Bahasa Arab untuk Perserikatan bangsa-bangsa menjadi polemik di Israel, menyarankan bahwa calon duta besar yang ditunjuk untuk markas PBB di New York harus memahami dan menguasai bahasa Arab dan urusan Timur Tengah. Tujuannya tidak lain untuk memungkinkan terjadinya kesepakatan rahasia dengan para duta besar negara-negara Arab di PBB dari waktu ke waktu.
Hal tersebut menyatakan bahwa bahasa Arab mempunyai pengaruh dan kontribusi besar hubungan diplomatik dalam kancah internasional, sehingga kemahiran dan pemahaman bahasa, budaya dan sejarah bahasa Arab menjadi suatu tuntutan dan kewajiban semua profesi setiap bidang untuk mempelajari dan menguasai bahasa Arab.
C. Peran Bahasa Arab dalam Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Kejayaan Peradaban Islam
Mampukah bahasa Arab bangkit seperti masa keemasan peradaban Islam?
Pertanyaan diatas dengan mudah dapat kita jawab, “Ya, Bahasa Arab mampu untuk bangkit seperti zaman kemajuan dalam peradaban islam, mengapa demikian, karena bahasa termasuk bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber otentik ilmu pengetahuan dan pengembangannya semua terangkum dalam Al Quran melalui pengkajian, penelitian, dan analisis Al Quran menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sudah diakui bahwa keilmiahan bahasa Arab sesuai realita dan perkembangan zaman, sehingga bahasa Arab telah diresmikan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai bahasa Ilmu pengetahuan dan teknologi sejak tahun 1973.
Al Quran merupakan dimensi balaghah tinggi, tertulis bahasa Al Quran dalam bahasa Arab Fusha yang merupakan bahasa Arab standar bagi seluruh negara Timur tengah penutur bahasa Arab. Bahasa al Quran adalah bahasa ilmiah yang dapat direalisasikan keilmiahannya. “Kalau saja tidak ada yang mengkaji dan meneliti Al Quran maka eksistensi Bahasa Arab tidak akan bertahan dan mungkin akan punah dari peredaran”.[1]
Diantara keunggulan bahasa Arab dari bahasa lainnya, adalah:
Dari keunggulan bahasa Arab yang penulis paparkan, perlu adanya penggiatan bahasa Arab mulai dari entitas terkecil yaitu individu, dan entitas terbesar negara dan dunia dalam menyemarakkan bahasa Arab di tanah air. Hal tersebut dapat ditunjang melalui:
Tulisan ini disusun untuk mengikuti lomba Essay dalam bentuk tulisan singkat dan Presentasi Mahasiswa di Universitas Gajah Mada Yogyakarta
20 Oktober 2012
[1] Muhbib Abdul Wahhab. Seminar “Bahasa Arab sebagai Bahasa Imu Pengetahuan dan Teknologi”. Student Center Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011
Kekuasaan dan perluasan islam pada masa Abbasiyah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, hal ini disebut dengan zaman keemasan (Golden Age) masa pemerintahan Abbasiyah, puncak dari masa ini yaitu pada masa pemerintahan Harun Arrasyid (786-809 M) dan puteranya al-Ma’mun (813-833 M). Kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.
Ilmu pengetahuan menjadi syarat mutlak dalam kemajuan peradaban islam, karena pada masa puncak keemasan islam, Al-Ma’mun pengganti al-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia menggaji penerjemah-penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait al-Hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa daulat Abbasiyah ini lahir intelektual-intelektual Islam yang memilki kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan cabang dari setiap disiplin ilmu. Pada masa inilah bahasa Arab berperan sebagai penunjang kemajuan peradaban islam.
Bahasa Arab bukan hanya sekedar bahasa Agama Islam atau bahasa Al Quran, Bahasa Arab adalah bahasa Internasional memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengkajian dua sumber ilmu pengetahuan yaitu Al Quran dan Hadits Nabi, secara politis-internasional, bahasa Arab kini sudah diakui sebagai bahasa internasional dan digunakan juga sebagai salah satu bahasa diplomasi resmi di forum Perserikatan Bangsa-bangsa dan dalam hal perkembangan situasi ekonomi global, bahasa Arab mengambil tempat dan peran yang sangat penting. Itu ditunjukkan dengan semakin pentingnya kawasan Timur Tengah, yang notabene mayoritas masyarakatnya berbahasa Arab, sebagai pusat sumber daya energi dan mineral dunia. Berbagai kalangan di dunia yang berkepentingan dan ingin membuka jalur komunikasi dengan negara-negara Timur Tengah, harus berpikir dan mengambil sikap bahwa mereka sangat membutuhkan penguasaan bahasa Arab, sebagai pintu masuk komunikasi antarbudaya yang kemudian membuka jalan bagi hubungan ekonomi, politik, dan sebagainya.
Penggiatan dan penghidupan bahasa Arab disetiap sektor pendidikan menjadi salah satu faktor penunjang kemajuan peradaban islam sesuai hukum syariah muamalah kehidupan yang berpedoman pada AlQuran dan Hadits menuju umat terbaik (khairu ummah).
A. Kewajiban Mempelajari Bahasa Arab
Dalam kitab Iqtidho Shirotil Mustaqim karya Ibnu Taimiyah, Amirul Mukminin Umar bin Khattab berkata: “Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian, dan belajarlah faroidh (ilmu waris) karena sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian.”
Berdasarkan pernyataan di atas, belajar dan mempelajari bahasa Arab menjadi suatu kewajiban khususnya bagi seorang muslim bahasa Arab perlu untuk membentuk pribadi sebagai muslim dan meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman terhadap ajaran agama, bahkan perlu sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam.
Bahasa Arab perlu dipandang sebagai bahasa agama dan bukan sebagai bahasa budaya, etnis, kawasan, maupun negara tertentu saja. Itu ditandai dengan banyaknya tokoh dan ulama muslim yang berasal dari bukan kawasan Arab, semisal Al-Gazali, Al-Biruni, Ibnu Sina, Al-Razi, Al-Kindi, dan lain-lain, namun menguasai bahasa Arab sebagai bagian dari studi Islam yang mereka tekuni. Selain itu, agama Islam, yang salah satu unsurnya adalah bahasa Arab, seyogyanya menjadi budaya yang dominan mewarnai kehidupan umat Islam di tingkat pribadi, keluarga, dan masyarakat.
B. Bahasa Arab sebagai Bahasa Internasional
Setelah meneliti dan mengamati perkembangan bahasa tahun 2012 Paul M Lewis menyebutkan peringkat pertama bahasa dunia dari jumlah penuturnya adalah Mandarin, Inggris, Hindi, Spanyol, Rusia, Arab, Melayu, Portugis, Bengali , Prancis. Bahasa Arab termasuk peringkat 6, dari 10 peringkat bahasa dunia jumlah penuturnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Arab memiliki peran dalam mobilitas hubungan diplomatik negara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Bahasa Arab untuk Perserikatan bangsa-bangsa menjadi polemik di Israel, menyarankan bahwa calon duta besar yang ditunjuk untuk markas PBB di New York harus memahami dan menguasai bahasa Arab dan urusan Timur Tengah. Tujuannya tidak lain untuk memungkinkan terjadinya kesepakatan rahasia dengan para duta besar negara-negara Arab di PBB dari waktu ke waktu.
Hal tersebut menyatakan bahwa bahasa Arab mempunyai pengaruh dan kontribusi besar hubungan diplomatik dalam kancah internasional, sehingga kemahiran dan pemahaman bahasa, budaya dan sejarah bahasa Arab menjadi suatu tuntutan dan kewajiban semua profesi setiap bidang untuk mempelajari dan menguasai bahasa Arab.
C. Peran Bahasa Arab dalam Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Kejayaan Peradaban Islam
Mampukah bahasa Arab bangkit seperti masa keemasan peradaban Islam?
Pertanyaan diatas dengan mudah dapat kita jawab, “Ya, Bahasa Arab mampu untuk bangkit seperti zaman kemajuan dalam peradaban islam, mengapa demikian, karena bahasa termasuk bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber otentik ilmu pengetahuan dan pengembangannya semua terangkum dalam Al Quran melalui pengkajian, penelitian, dan analisis Al Quran menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sudah diakui bahwa keilmiahan bahasa Arab sesuai realita dan perkembangan zaman, sehingga bahasa Arab telah diresmikan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai bahasa Ilmu pengetahuan dan teknologi sejak tahun 1973.
Al Quran merupakan dimensi balaghah tinggi, tertulis bahasa Al Quran dalam bahasa Arab Fusha yang merupakan bahasa Arab standar bagi seluruh negara Timur tengah penutur bahasa Arab. Bahasa al Quran adalah bahasa ilmiah yang dapat direalisasikan keilmiahannya. “Kalau saja tidak ada yang mengkaji dan meneliti Al Quran maka eksistensi Bahasa Arab tidak akan bertahan dan mungkin akan punah dari peredaran”.[1]
Diantara keunggulan bahasa Arab dari bahasa lainnya, adalah:
- Bahasa Arab adalah bahasa tertua dan abadi, sejarah membuktikan bahwa sejak zaman Ibrahim AS di muka bumi yang diperkirakan hidup pada abad 19 sebelum masehi, mereka tercatat sudah menggunakan bahasa Arab. Hal ini menunjukkan bahasa Arab paling tidak sudah digunakan oleh umat manusia sejak 40 abad yang lalu, atau 40.000 tahun. Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan Allah SWT untuk berfirman di dalam Al-Quran. Sementara Al-Quran itu sudah ada di sisi Allah SWT jauh sebelum awal mula diturunkan di masa Rasulullah SAW. Dan Allah SWT menjamin bahwa Al-Quran itu tidak akan lenyap hingga hari kiamat.
- Bahasa Arab digunakan dalam beribadah, Bahasa Arab menjadi bahasa komunikasi dan bahasa pengantar dalam melaksanakan ibadah.
- Bahasa Arab digunakan sebagai Teks Al Quran, dan mudah dihafal di hati.
- Bahasa arab menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi lebih dari 1000 tahun, hal ini tercatat dalam sejarah ekspansi islam menguasai tiga perempat dunia pada pemerintahan islam Abbasiyah mencakup wilayah Asia, Afrika, dan Eropa. Pada masa ini lahirnya para cendikiawan islam dan perkembangan cabang disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Bahasa arab merupakan bahasa unggul dan maju dalam literatur kesusasteraannya.
- Bahasa Arab adalah bahasa komprehenship (menyeluruh), dalam ilmu phonetik bahasa Arab memaksimalkan fungsi suara setiap organ suara, dari tempat keluarnya huruf (makhrojul huruf), mulai dari bibir (م dan ب) sampai jangkauan kerongkongan (أ، ع, ح ).
- Bahasa Arab adalah bahasa konsisten, Pelafalan dan ucapan bahasa Arab sesuai dengan lambang tulisan tanpa adanya perubahan bunyi huruf dalam pelafan huruf tersebut pada kosa kata lain.
- Bahasa yang mempunyai derivasi dan penurunan kata (istyqaq) yang mudah sesuai dengan wajan dan shigoh perubahan kata dalam morfologi bahasa.
- Bahasa Arab adalah bahasa yang singkat dan padat. Bahasa Arab Memiliki Jumlah Perbendaharaan Kata yang Paling Banyak, Salah satu Dalam bahasa arab, terdapat bahasa-bahasa istilah dalam leksikografi penentuan istilah istilah pada pembuatan kamus-kamus istilah di berbagai disiplin ilmu, seperti kamus istilah ekonomi, kamus istilah psikologi, kamus istilah kedokteran, jika dihitung lebih dari 60 kamus bahasa istilah yang disajikan dalam bahasa Arab, menandakan bahwa bahasa Arab mempunyai pembendaharaan kosa kata terbanyak dari seluruh bahasa dunia.
Dari keunggulan bahasa Arab yang penulis paparkan, perlu adanya penggiatan bahasa Arab mulai dari entitas terkecil yaitu individu, dan entitas terbesar negara dan dunia dalam menyemarakkan bahasa Arab di tanah air. Hal tersebut dapat ditunjang melalui:
- Al Quran dan Hadits .Bahasa Arab adalah bahasa yang Abadi bahasa yang utuh sampai hari kiamat, selagi banyak orang yang mengkaji Al Quran semakin pesat kemajuan bahasa Arab bahasa pengantar untuk meneliti Al Quran. Menjadikan timur tengah sebagai kiblat ilmu pengetahuan dan mempengaruhi umat islam untuk mempergunakan bahasa arab dan bangga dengan bahasa arab sebagai bahasa kitab suci yang terpelihara.
- Institusi: setiap negara mempunyai lembaga pengembangan Bahasa Arab, sebagai lembaga peneliti kajian bahasa Al Quran dan perkembangan bahasa, dan standarisasi bahasa yang digunakan di setiap negara khususnya Timur Tengah
- Gerakan penerjemahan. Menerjemahkan karya cendikiawan besar barat ke dalam bahasa Arab pada setiap cabang disiplin ilmu pengetahuan.
- Memperluas peran internet dan televisi bahasa Arab, melalui gerakan media televisi, menyajikan pembelajaran bahasa Arab dan Al Quran, Acara Dialog berbahasa Arab, Film berbahasa Arab, Lagu-lagu berbahasa Arab, dan lain-lain.
- Konsorsium bahasa arab dalam kurikulum pendidikan bahasa Arab, Dengan membekali mahasiswa dan lulusannya dengan kemampuan bahasa asing yang memadai, diharapkan mampu mengisi kekosongan dan berperan penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang mampu bekerja di sektor-sektor yang strategis seperti diplomasi/hubungan internasional, ekonomi, dan sosial-budaya pada tingkat universitas, dan pengadaan olimpiade-olimpiade berbahasa Arab pada setiap cabang disiplin ilmu pengetahuan tingkat lokal maupun internasional pada tingkatan sekolah.
- Prasyarat penguasaan bahasa Arab di berbagai institusi dan perusahaan serta menjalin hubungan bilateral ekonomi dengan negara Timur Tengah. Sehingga memberi peluang kerja berbasis kemampuan berbahasa Arab.
- Memberikan apresiasi berupa adanya tulisan-tulisan berbahasa Arab di tempat-tempat umum.
Tulisan ini disusun untuk mengikuti lomba Essay dalam bentuk tulisan singkat dan Presentasi Mahasiswa di Universitas Gajah Mada Yogyakarta
20 Oktober 2012
[1] Muhbib Abdul Wahhab. Seminar “Bahasa Arab sebagai Bahasa Imu Pengetahuan dan Teknologi”. Student Center Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar